Pejuang Devisa

Deski Astianingrum atau akrab disapa Deski, mengenakan jilbab merah jambu dan topi hitam andalannya. Kendati lahir 1990, wajahnya masih imut-imut. Kepada saya, dia berkisah tentang perjalanannya menjadi pejuang devisa Indonesia. Caranya, dia bekerja di Malaysia dua tahun.

Dalam perjalanannya, Deski menceritakan bahwa tidak ada waktu untuk mengeluh. Tekanan pekerjaan, membuat gadis Yogya ini lebih pandai mengatur waktu. Meskipun dihimpit kesibukan, membaca Al Qur’an one day one juz tidak lepas dari hidupnya. Lima waktu ditambah dengan sunah-sunah lainnya, berusaha ia pertahankan. Tak hanya itu saja, puasa sunah Daud pun ia jalankan dengan hati riang.

Usaha tidak mengkhianati hasil. Sepulang dari perantauan, ia mampu mencukupi kebutuhan hidupnya. Ia pun nampak senang dan tetap mengejar mimpinya. Katanya, “Kerja, manut, pasrah, berserah, ibadah, dan sabar,” seolah menjadi mantra-mantra dalam perjalanan hidupnya.

Komentar

Postingan Populer